Friday, September 21, 2007

Adrio Wahyu

Adrio Wahyu 625060038

Thursday, September 20, 2007

Ranggani P Banuarti


Ranggani Puspandya B
625060014

Handy Hendarsin

Handy Hendarsin 625030148

Jeffry Budiman

Jeffry Budiman 625030128

Henry Adi Widjaja

Henry Adi Widjaja 625030011

Yohanes Tjoa

Yohanes Tjoa 625030147

Tjengkeh Tjap Kambing

Panjang 8,4 cm
Lebar 6,1 cm

Dilihat dari layout yang digunakan terlihat ada sedikit unsur Tionghoa karena menggunakan warna merah yang berarti keberuntungan di adat Tionghoa dan elemen-elemen yang digunakan menyerupai elemen yang digunakan dalam grafis Tionghoa. seperti penggunaan gambar kambing, yang dapat merepresentasikan hewan yang disukain oleh pemilik rumah produksi tersebut. Dalam packaging digunakan gambar sederhana yang menonjolkan image dari rumah produksi cengkeh tersebut yaitu CAP KAMBING. Hal ini agar membedakan cengkeh kambing dengan cengkeh-cengkeh yang diproduksi tempat lain.

Gambar dikeempat ujung dari kemasan produk ini menggunakan tampak atas bunga cengkeh, sekaligus menggambarkan produk yang dijual didalam kemasan ini. Selain itu penggunaan desainlingkaran dengan garis-garis disekelilingnya seperti melambangkan matahari, selain menonnjolkan image kambing, juga merupakan tanda dari kejayaan(harapan) dari produsen cengkeh rajangan cap kambing tersebut.

tjengkeh radjangan termasuk salah satu bahan utama dalam rokok kretek "tingwe" a.k.a linthing dhewe (gulung sendiri.red). Disebut cengkeh radjangan sebab didalamnya terdapat cengkeh yang sudah dipotong kecil-kecil sebagai bahan utama campuran dalam rokok kretek. radjangan sendri berasal dari bahasa jawa yang artinya dipotong kecil-kecil, sedangkan tulisan yang digunakan dalam penulisan merk maupun persuasif dari produk ini masih dalam penulisan Indonesia Kuno, pencampuran dengan bahasa belanda.

Rumput Patimah Jamu




[Ukuran Luar]

Panjang 11 cm

Lebar 6,4 cm

[Ukuran Dalam]

Panjang 6,2 cm

Lebar 5,5 cm

The Product

Rumput Patimah adalah produk jamu ekstrak rumput fatimah yang di produksi oleh PT Rumput Patimah, Banjarmasin. Jamu ini mengandung khasiat melangsingkan badan agar tetap segar dan awet muda, mengobati keputihan, memperlambat keriput, mengencangkan payudara, mengatur haid, dan mengencangkan otot-otot. Dalam 1 kemasan mengandung 24 kapsul dengan komposisi retrofacti fructus, biglbasea semen, mynsticcae semen, dan fokia fructus deltoide.

The Design

Label kemasan Jamu Rumput Patimah ini menggunakan gaya desaign khas timur tengah yang banyak bercirikan bentuk-bentuk geometris atau simetrikal dan juga gaya art nuveau yang banyak digunakan sebagai ornamen-ornamen penghias dalam gaya seni timur tengah. Gaya seni timur tengah dasarnya sangat jarang menggunakan figur hewan atau manusia karena berkaitan dengan religi yang berkaitan dengan kawasan setempat (yaitu islam) tentang penggunaan figur hewan atau manusia, oleh sebab itu, seni timur tengah banyak dituangkan dalam pembuatan seni kaligrafi dan bangunan-bangunan geometrikal. Dari referensi di atas dapat di ambil kesimpulan tentang mengapa jamu Rumput Patimah menggunakan ikon seorang wanita Timur Tengah bertubuh montok, dan berwajah awet muda. Hal ini karena rumput fatimah yang menjadi ekstrak dari jamu rumput patimah tumbuh di daerah timur tengah dan mengandung khasiat untuk mengencangkan payudara dan memberikan khasiat awet muda bagi yang mengkonsumsinya. Di bagian belakang kemasan terdapat foto lelaki Timur Tengah yang dipercaya sebagai pembuat ramuan rumput patimah tersebut. Desain yang sederhana menggunakan teknik cetak sablon dengan warna dominan hijau dan putih. Didekorasi dengan gambar daun rumput Fatimah pada kemasan depan dan belakang. Gambar lelaki di belakang kemasan dibingkai oleh gambar tanaman gandum dan tanaman kapas. Tanaman gandum dan kapas merepresentasikan filosofi kemakmuran sama seperti yang terdapat pada logo DKI Jakarta Raya. Warna hijau yang digunakan pada kemasan melambangkan bahwa rumput Fatimah yang menjadi ekstrak jamu ini berasal dari daerah Timur Tengah, dimana pada daerah tersebut kuat akan nuansa Islaminya.


Analisa:


- warna: dilihat dari segi warna, packaging ini memakai warna hijau yang mungkin tujuannya adalah memberitahukan kepada target market mereka bahwa jamu ini memakai bahan-bahan alami, karena warna hijau dapat diartikan sebagai warna alam. Adapun warna hijau berkaitan dengan color signature dari agama islam.
- Ilustrasi: pada bagian depan, menggunakan ilustrasi berupa foto yang menggunakan 3 warna yaitu merah, hitam, dan hijau. Sedangkan pada bagian belakang menggunakan ilustrasi yang juga berupa foto tetapi hanya menggunakan dua warna saja, yaitu merah dan hijau.
- Desain: Apabila dilihat dari segi desain, packaging ini terlihat bahwa target market mereka adalah menengah kebawah, atau orang-orang yang pendidikannya rendah, karena semuanya dijelaskan selain menggunakan kata-kata, juga menggunakan ilustrasi. Ilustrasi tersebut mungkin diperuntukkan bagi orang-orang yang buta huruf, atau yang kurang bisa membaca dengan lancar. Dilihat dari segi warna, packaging ini menggunakan hanya 3 warna saja, mungkin karena mereka ingin produknya dapat dihargai dengan harga yang murah. Selain itu packaging ini ingin menjelaskan bahwa mereka memakai bahan alami dilihat dari warna yang digunakan (hijau yang merupakan warna alam), dan diperkuat dengan adanya ornamen-ornamen yang berupa tanaman.
- Lain2: dilihat dari ejaan yang digunakan, kita dapat mengetahui bahwa produk ini keluar belum lama, dan juga kita masih dapat menemukan produk ini dipasaran, ataupun di internet(ekspor). Selain itu kita dapat menemukan tanda-tanda seperti ® ataupun tulisan DepKes RI, berarti perusahaan yang membuat produk ini memperhatikan dari segi kesehatan dan hukum.



Rokok Djolali Marem

Panjang 10,2 cm
Lebar 8,7 cm

Rokok Klembak Menyan Djolali Marem ini adalah produk tembakau dangan campuran khusus klembak dan menyan. rokok ini termasuk kedalam jenis rokok 'tingwe' (linting dewe=linting sendiri). Produk ini diproduksi di daerah muntilan dengan produsennya pak bustam yang fotonya terpampang di cover produk. penikmat rokok ini pun banyak ditemukan di daerah muntilan dan merupakan jenis rokok yang jarang ditemukan dan memiliki peminat tertentu karena kadar nikotin dan tar yang sangat tinggi. Dilihat dari penampilan Pak Bustam diperkirakan produk ini berasal dari era 70-80an dimana pada era tersebut memiliki tren gaya rambut yang dimiliki oleh pak bustam. gaya desainnya yang cukup unik walaupun tergolong cukup sederhana dapat menarik perhatian orang. Desain ini menggunakan warna kuning dan biru dengan border bergaya art nouveau yang mengelilingi wajah pak bustam. Warna merah dalam kepercayaan tiong hoa dipercaya memiliki faktor keberuntungan. Adapun yang mengartikan keberanian. sedangkan warna biru berarti ketenangan dan warna kuning memiliki arti keceriaan. Produk lokal ini memiliki kualitas cetak yang belum begitu baik, mungking dikarenakan dana yang masih terbatas atau teknologiyang belum memadai di wilayah produk tersebut diproduksi. teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak sablon.

Munasari Batik Halus

Panjang 6,7 cm
Lebar 5,7 cm
Seni Batik Halus Munasari adalah produk Batik Solo. memiliki gaya desain tradisionil dengan menyantumkan ornamen batik untuk merepresentasikan produk. label ini memiliki bentuk menyerupai 'Badge' dengan kombinasi warna oranye, coklat, hitam, dan putih. Warna Oranye memiliki arti sensasional yang mungkin ingin ditonjolkan oleh pemilik batik Muna Sari tersebut. Warna Coklat mencirikan warna batik sekaligus memberikan kesan tradisional. label kemasan ini memiliki 4 jenis tipografi dan menggunakan inisial MS (muna sari) sebagai logo.

Mini Gun Mainan


[Ukuran Terbuka]

Panjang 5,2 cm

Lebar 5,6 cm


[Ukuran Tertutup]

Panjang 5,2 cm

Lebar 2,8 cm

Mini Gun adalah produk mainan anak berupa pistol mainan. menggunakan image barat koboy yang memiliki image seorang jago tembak yang ditujukan menjadi idola anak. dengan background warna biru yang berarti ketenangan namun kurang merepresentasikan produk. Dan tipografi warna merah yang berarti keberanian atau keberuntungan dalam kepercayaan tionghoa. Kualitas cetak tergolong kurang baik, menggunakan teknik sablon yang mungkin dikarenakan kurangnya dana dalam membuat packaging.

Maya Orang Aring

Panjang 8,6 cm
Lebar 5,5 cm
warna yang digunakan sangat sederhana, hitam, kuning, dan orange, dimana ketiga warna tersebut digunakan untuk keseluruhan desain tersebut, seperti warna hitam yang dominan, sementara warna kuning dan orange digunakan untuk menuliskan Nama produk tersebut, dan untuk menggambar warna kulit dari wanita yang menjadi ilustrasi dari produk tersebut. Warna yang digunakan tidak merepresentasikan produk, hal ini mungkin disebabkan produk ini adalah berawal dari produk rumah tangga yang terus berkembang hingga ke pasaran, sehingga label yang digunakan untuk produk-pun dibuat sederhana, demikian pula dengan bentuk tulisannya. Tulisan label tersebut menggunakan tulisan tangan yang lazim digunakan pada awal tahun 70’an, dimana pada saat itu tulisan tegak bersambung sangat digemari. Bentuk font yang tidak stabil menunjukkan bahwa produsen pembuat label ini menggunakan teknik manual untuk menuliskan semua tulisan yang terdapat di label tersebut. Penggunaan ilustrasi wanita dengan rambut hitam dan panjang merupakan salah satu penggambaran dan provokatif dari produsen produk tersebut, yang ingin menunjukkan bahwa produk orang aring ini dapat melebatkan dan menghitamkan rambut. Ilustrasi digunakan gambar wanita Indonesia dengan warna kulit kuning langsat dan rambut hitam berombak, dan menggunakan kain mirip kemben warna hitam, ini sangat mencitrakan wanita indonesia tradisional yang selalu menggunakan bahan-bahan alami untuk perawatan tubuh. Untuk simbol di bagian atas ilustrasi kurang menggambarkan logo yang jelas, logo ini tidak didesain secara mendetail. Pencantuman logo kemungkinan dicantumkan untuk menekankan produk tersebut adalah produk buatan maya terbukti dari tulisan di kanan bawah yang mencantumkan produk oleh MAYA, yang dimungkinkan terdapat produk lainnya produksi dari MAYA.

Kerupuk Cap Cakra

Panjang 9,6 cm
Lebar 8,8 cm

Desain Label Kerupuk Isitimewa Cap Cakra ini terbilang cukup simpel. Menggunakan latar belakang putih dan tipogrefi merah dan hitam. tipografi menggunakan tulisan sambung untuk tulisan utamanya dengan border warna hitam dan tulisan warna merah yang berarti keberuntungan bagi adat orang tiong hoa. sedangkan secara universal mengartikan emosi (amarah atau cinta), panas, ataupun agresif. adapun penggunaan kombinasi warna merah putih karena pemilik ingin menunjukan bahwa produk ini merupakan hasil produksi Indonesia. Produk ini diproduksi di Surabaya dengan berat 200 gram. di pojok kanan bawah terdapat keterangan tentang tata cara memasaknya. Produk ini menggunakan lambang panah dengan mata panah berbentuk cakra. cakra adalah suatu benda yang berbentuk lingkaran dengan tepi luar yang bergerigi dengan tengah berlubang.
secara keseluruhan desain label tida memiliki relevansi dengan produk. desainnya kurang menarik dan mengingatkan kita pada label cocacola.

Wednesday, September 19, 2007

Kertas Rokok Pangeran

[Ukuran Luar]
Panjang 15,2 cm
Lebar 8,2 cm
[Ukuran Dalam]
Panjang 8,1 cm
Lebar 5,2 cm

Desain kemasan ini sangat menarik. Gabungan dari berbagai macam unsur desain terdapat pada kemasan ini. Dilihat dari warna yang digunakan. Penggunaan warna hijau sebagai dasar kemasan tersebut sangat mencirikan keraton jogja yang dari dahulu mengagungkan warna hijau. Warna hijau juga merupakan warna keramat bagi warga jogja, dimana warna tersebut diyakini sebagai warna kesukaan Nyi Roro Kidul, yang merupakan penguasa laut selatan, laut yang dekat dengan daerah Jogjakarta. Dari backdroppun digunakan pola kain batik parang, dimana dalam tingkatan batik, parang merupakan kain yang mahaldan dipakai oleh para bangsawan. Hal tersebut diatas sangat mencermikan Nama kertas rokok tersebut. Yaitu Kertas Rokok Pangeran. Selain itu Gambar kereta kencana, foto pangeran, dan background ilustrasi yang menggambarkan lingkungan keraton tersebut semakin memperkuat image yang ingin ditampilkan oleh produsen kertas rokok ini. Menurut kami, desain ini sangat berkaitan erat dengan keraton, sehingga dapat disimpulkan kertas rokok ini diproduksi oleh orang dalam keraton, maupun bangsawan kerabat raja keraton jogja. Sebab penggunaan unsur-unsur yang berkaitan dengan keraton dapat dianggap tabu apabila tidak meminta izin terlebih dahulu dari pemilik keraton. Untuk Bingkai dan hiasan disekitar ilustrasi digunakan ukiran-ukiran sederhana. Hal ini terkait dengan adanya unsur tradisional jawa yang terpengaruh oleh art Deco dalam desain tersebut. Hal ini terlihat pula pada Backdrop tulisan Kertas Rokok. Yang menggunakan bentuk kain yang melambai, terdapat sedikit unsure hiasan art Deco.

Jamu Jawa

Panjang 8,2 cm

Lebar 6,4 cm

Desain yang digunakan untuk kemasan jamu jawa ini sangat sederhana, dengan sablon yang hanya menggunakan 2 warna, menonjolkan image sederhana, dan ditujukan untuk kalangan menengah kebawah. Hal itu disebabkan peminum jamu kebanyakan dari kalangan menengah kebawah. Mayoritas dari mereka sudah menganut bahwa jamu lebih berkhasiat daripada obat-obatan yang dijual dipasaran luas.

Untuk illustrasinya, digambarkan seorang menggunakan kebaya jawa, yang sedang mengobati seorang anak kecil di bagian mulutnya. Hal ini menjadi semakin jelas setelah pada bagian bawah ilustrasi terdapat tulisan Jamu sariawan. Hal tersebut menjelaskan bahwa jamu tersebut adalah jamu untuk menghilangkan sariawan.

Tulisan JAMU JAWA dengan hiasan pita sebagai backdropnya semakin menekankan bahwa jamu yang terdapat didalam merupakan jamu khas jawa yang diracik oleh orang jawa.Semakin kita telusuri di bagian bawah terdapat merk dari produk tersebut. Produk tersebut tidak menonjolkan merknya sebab merk jamu tersebut adalah "AKAR GINSENG" sehingga dapat menimbulkan salah kaprah kepada konsumen. Sehingga produsen ingin menekankan bahwa dia ingin menjual jamu jawa yang berguna untuk meredakan sariawan. sebab akar ginseng tidak berpengaruh terhadap penyembuhan sariawan, sehingga produsen takut untuk memunculkan cap rumah produksi sebagai bagian terbesar dari packaging tersebut.

Untuk menekankan unsur jawa, packaging dibuat lebih teratur dengan hiasan ukiran jawa pada bagian pinggir ilustrasi dan tulisan yang membingkai produk tersebut, hingga nampak seperti lukisan didalam bingkai lukisan.

Gunung Mas Kantong Plastik

Panjang 10,1 cm

Lebar 4,6 cm


Produk Kantong Plastik Gunung Mas ini memiliki desain yang sangat sederhana. kurang begitu memperhatikan packaging yang mungkin dikarenakan produk itu sendiri tidak membutuhkan image yang kuat dengan direpresentasikan melalu packaging. penggunaan warna putih, kuning dan hijau. putih itu sendiri hanya menjadi warna dasar dari packaging sedangkan hijau dan emas disini merepresentasikan ikon dari produk ini yaitu gunung mas dimana gunung memiliki warna natural hijau dan emas direpresentasikan dengan warna kuning. menggunakan kualitas cetak yang kurang baik. dilihat dari gaya desain, border yang membingkai label kemasan merupakan ciri khas chinesse art yang memungkinkan pemiliknya orang keturunan tiong hoa atau dia hanya sekedar menyukai bentuk bingkai tersebut.
dari keterangan yang dibuat dengan sangat jelas menunjukan bahwa produk ini dibuat untuk kelas menengah ke bawah.

Kotaq Kecil